ASFIKSIA
1. Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur saat bayi baru lahir atau beberapa saat sesudah lahir. (buku APN 2007).
2. Penyebab
Perkembangan paru-paru neonates terkadi pada menit pertama kelahiran dan kemudian di susul dengan pernapasan teratur,bila terjadi gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin akan terjadi asfiksia janin atau neonates (towel,1996).kondisi tertentu pada ibu hamil juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi dalam rahim di tunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir (APN 2007).
Penyebab kegagalan pernapasan pada bayi :
1. Faktor ibu
ü Preeklamsia dan Eklamsia
ü Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta ).
ü Partus lama atau partus macet
ü Demam selama persalinan
ü Infeksi berat (malaria,sifilis,TBC,HIV)
ü Kehamilan lewat waktu (Serotinus).
2. Faktor tali pusat
ü Lilitan tali pusat
ü Tali pusat pendek
ü Simpul tali pusat
ü Prolapsus tali pusat
3. Faktor janin
ü Premature
ü Persalinan dengan tindakan (sungsang,gemeli,distosia bahu,ekstraksi vakum,ekstraksi forcep)
ü Kelainan bawaan (congenital)
ü Air ketuban bercampur dengan mekonium
Penolong persalinan harus mengetahui factor-faktor resiko berpotensi untuk menumbuhkan asfiksia.apabila di temukan adanya faktor resiko tersebut maka hal itu harus dibicarakan dengan ibu dan keluarga tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi.akan tetapi ada kalanya factor resiko menjadi sulit dikenali atau 9sepengetahuan penolong )tidak dijumpai tetapi asfiksia tetap terjadi.oleh karena itu penolong harus selalu siap melakukan resusitasi bayi pada setiap pertolongsn persalinan.
4. Perubahan patofisiologi dan gangguan klinik
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung pada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan.proses kelahiran sendiri selalu menimbulkanasfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi.proses ini di anggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernapasan agar terjadi “primary Gasping” yang kemudian akan berlanjut dengan pernapasan teratur (James,1958).
Sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi adaptasi bayi dapt mengatasinya.bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selama kehamilan atau persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat.keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.
Asfiksia yang terjadi dimulai dengan satu periode apnu di sertai dengan penurunan frekuensi jantung,selanjutnya bayi akan diikuti pernafasan teratur.pada penderita asfiksia berat usaha bernafas ini tidak nampak dan bayi selanjutnya berada pada periode kedua.pada tingkat ini di samping adanya perubahan klinis akan terjadi pula gangguan metabolisme dan pengaruh asam basa pada tubuh bayi.
Tindakan-tindakan yang dilakukan pada bayi dapat di bagi dalam 2 golongan :
1. Tindakan umum
Tindakan ini dilakukan pada setiap bayi tnanpa memandang nilai APGAR yaitu segera setelah bayi lahir,
ü di usahakan agar bayi mendapatkan pemanasan yang baik.harus dicegah atau di kurangi kehilangan panas dari tubuhnya yaitu bias dengan pemanasan luar dengan sinar lampu dan untuk mengeringkan tubuh bayi mengurangi evaporasi.
ü Bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah
ü Penghisapan saluran pernapasan bagian atas
ü Bila bayi belum memperlihatkan usaha bernapas lakukan rangsangan nyeri dengan dengan menyentil kedua telapak kaki .
2. Tindakan khusus
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan umum diselenggarakan tanpa hasil.prosedur yang dilakukan sesuai dengan berat atau ringannya asfiksia yang timbul pada bayi,yang dinyatakan oleh tinggi rendahnya nilai APGAR.
· Klasifikasi asfiksia
1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)
Resusitasi aktif dalam keadaan ini harus segera dilakukan, langkah utama ialah memperbaiki ventilasi paru-paru dngan memberikan O2 secara tekanan langsung dan berulang-ulang.bila setelah beberapa waktu pernapasan spontan tidak timbul dan frekuensi jantung menurun (<100/menit) maka pemberian obat-obatan lain serta masasse jantung sebaiknya segera dilakukan.masasse jantung dikerjakan dengan melakukan penekanan di atas tulang dada secara teratur 80-100x/menit.
2. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6)
Di sini dapat dicoba dengan melakukan rangsangan untuk menimbulkan reflek pernapasan,hal ini dapat dikerjakan selama 30-60 detik setelah penilaian menurut APGAR 1 menit.
· Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi asfiksia adalah kerusakan pada otak.
Untuk Asfiksia lengkap dengan Resusitasi dan ASKEB-nya Download Disini
**GoodLuck**
Untuk Asfiksia lengkap dengan Resusitasi dan ASKEB-nya Download Disini