Monday, October 10, 2011

HIPOTERMI PADA NEONATUS


Pada dasarnya neonatus adalah hematerm, artinya suhu tubuhnya tetap stabil meskipun terdapat perubahan suhu di sekitarnya.
Akan tetapi kalau perubahan ini berlebihan, makakemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh ini menghilang, sehingga timbulllah hipotermi
Suhu tubuh rendah(hipotermi) disebabkan karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah,permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam kaadaan basah atau tidak berpakaian.

Pengertian
Hipotermi adalah penurunan suhu tubuh di bawah 36,5◦c,  pengukuran dilakukan diketiak dilakukan selam 3-5 menit (depkes)
Hipotermi pada neonates adalah suatu kaadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh yang di sebabkan oleh berbagai kaadaan, terutama karena tingginya konsumsi oksigen dan penurunan suhu ruang(bamgun lubis,2005)
Prinsip dasar
·       Hipotermi sering terjadi pada neunatus terutama pada BBLR karena pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum sempurna.
·       Suhu tubuh rendah disebabkan oleh karena terpaparnya dengan lingkungan yang dingin(suhu lingkungan rendah, permukaan dingin atau basah) atau bayi dalam kaadaan basah atau tidak berpakaian.
·       Hipotermi merupakan suatu tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya perubahan metabolism tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, paru dan kematian.
Mekanisme kehilangan panas
Evaporasi:kehilangan panas dengan cara
·       Penguapan air dari  permukaan kulit yang masih basah dan
·       Dari uap air yang keluar dengan  pemanasan
Pencegahan:
-        Mengeringkan tubuh bayi
-        Meningkatkan kelembaban udara sekitar tubuh
KONVEKSI kehilangan panas dan molekul tubuh yang di sebabkan oleh perpindahan udara.
-        Konveksi bebas: udara yang panas dari tubuh akan bergerak ke atas
-        Konveksi lainnya: misalnya kipas angin
Pencegahan:
Jagna meletakkan bayi dekat jendela yang terbuka
Jangna menimbulkan aliran udara dengan hilir mudik di dekat bayi
KONDUKSI kehilangan panas dari molekul tubuh ke molekul suatu benda yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh
Pencegahan
Meletakkan bayi pada alat yang hangat
RADIASI kehilangan panas dalam bentuk glombang elektromagnetik kepermukaan benda lain yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh. Tidak bergantung pada suhu udara sekelilingnya.
Pencegahan:
Membungkus bayi dengan kain atau mentup dengan pelastik(jangan menyentuh tubuh).


Perangsang reseptor di kulit→hypothalamus→pelepasan non epinefrin dari ujung saraf simpatis dan medulla kel. adrenalin→aktivasi lipase jaringan→pemecahan trigliserid FFA dan gliserol.
FFA di oksidasi→pembentukan panas
Memerlukan suplai oksigen dan glukosa intuk reaksi metabolism ini
Klasifikasi hipotermi
anamnesis
pemeriksaan
klasifikasi
-        Bayi terpapar suhu lingkungan yang rendah
Waktu tumbulnya <2 hari
-        Suhu 32◦c-36,4◦c
-        Gangguan nafas
-        Denyut jantung <100x/menit
-        Malas minum letargis
Hipotermi sedang
·       Tidak terpapar dengan dingin atau panas yang berlebihan
·       Suhu tubuh antara 36-39◦c meskipun berada di suhu lingkungan yang setabil
·       Terjadi sesudah periode suhu stabil
Suhu tubuh tidak tsabil(lihat dugaan sepsis)
Klasifikasi hipotermi berdasarkan kejadian, ada 3:
1.     Hipotermi spintas: yaitu penurunan suhu tubuh1-2◦c sesudah lahir. Suhu tubuh akan menjadi normal kembali setelah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu ruang di atur sebaik-baiknya. Hipotermi sepintas ini terdapat pada bayi dengan BBLR, hipoksia, resusitasi lama, ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi segera di bungkus setelah lahir terlalucepat di mandikan(kurang dari 4 -6 jam sesudah lahir).
2.     Hipotermi akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam, terdapat pada bayi dengan BBLR, diruang tempat bersalin yang dingin, incubator yang cukup panas. Terapinya adalah: segeralah masukan bayi segera kedalam inkubataor yang suhunya sudah menurut kebutuhan bayi dan dalam kaadaan telanjang supaya dapat di awasi secara teliti. Gejala bayi lemah,gelisah, pernafasan dan bunyi jantung lambat serta kedu kaki dingin.
3.     Hipotermi sekunder
Penurunan suhu tubuh yang tidak di sebabkan oleh suhu lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, syndrome gangguan nafas, penyakit jantung bawaan yang berat,hipoksia dan hipoglikemi, BBLR.
Pengobatan dengan mengobati penyebab
Misalnya: pemberian antibiotika,larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
4.     Cold injuri
Yaitu hipotermi yang timbul karena terlalu lama dalam ruang dingin(lebih dari 12 jam). Gejala: lemah, tidak mau minum, badan dingin, oligoria , suhu berkisar sekitar 29,5◦c-35◦c, tidak banyak bergerak, oedema, serta kemerahan pada tangan, kaki dan muka, seolah-olah dalam keadaan sehat, pengerasan jaringan sub kutis. Pengobatan : memanaskan secara perlahan-lahan, antibiotika, pemberian larutan glukosa10% dan kastikastiroid.
·       Aktifitas berkurang
·       Suhu badan dibawah 36,5◦c
·       Lemah
·       Perabaan terhadap tubuhnya teraba dingin
·       Telapak kaki dingin(ini merupakan pertanda bahwa hipoterminya sudah berlngsung lam)
·       Kaki, tangan dan badannya akan mengeras(sklerema)
Langkah promotif/preventif
1.     Segera keringkan bayi
2.     Segera selimuti bayi dari seluruh tubuhnya dan di beri topi
3.     Jangan memandikan bayi sebelum berumur 12 jam
4.     Rawat bayi diruang yang hangat(tidak kurang dari25◦c dan bebas dari aliran dingin)
5.     Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
6.     Lakukan skin to skin contak
7.     Pemberian ASI dini
8.     Rawat gabung
9.     Transposisi dalam lingkungan yang hangat
10.  Kesadaran tenaga medis
Asuhan bayi hipotermi
1.     Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat dan kering, memakai topi dan selimut hangat.
2.     Bila ada ibu/ibu mengganti, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak kulit dan kulit(MK).
3.     Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian, bila suhu naik pda batas normal(36,5◦c-37,5◦c) berarti usaha menghangatkan berhasil.
4.     Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering, bila tidak dapat menyusui berikan ASI peras.
·       Jika telah menghangatkan setelah 1 jam tidak ada kenaikan suhu(membalik)
·       Bila bayi tidak dapat minum
·       Terdapat gangguan nafas atau kejang
·       Bila disertai salah satu tanda mengantuk/letargis atau bagian tubuh yang mengeras.
5.     Rujuk apabila terdapat atau salah satu keadaan dibawah ini:
6.     Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah, bayi tidak usah di rujuk. Nasehatkan ibu cara merawat bayi melekat/MK.
Menejemen hipotermia berat
·       segera hangatkkan bayi di bawah pemancaran panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin gunakan incubator atau ruang hangat, bila pula.
·       Ganti baju yang dingin dan bila perlu. Beri pakaian hangat, pakaiakan topi dan selimut dan selimuti dengan selimut hangat.
·       Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi yang sering di rubah
·       bila bayi dengan gangguan nafas(frekwensi nafas>60x/mnt atau<30x/mnt), tarikan dinding dada, dan merintih saat respirasi. Tangani bayi seperti gangguan nafas.
·       Pasang jalur IV dan beri cairan IV sesuai dengan dosis rumasan dengan infuse tetap terpasang di bawah pemancar panas untuk menghangatkan caiaran.
·       Periksa kadar gula darah<45 gram % tangani hipoglikemia.
·        Nilai tanda bahaya setiap jam, nilai kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali normal ambil sampel darah dan beri AB seperti penanganan sepsis.
Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap.
- bila tidak menyusui, beri ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative cara pemberian minum
- bila bayi tidak dapat menyusui sama sekali pasang pipa lambung dan beri ASI peras begitu suhu bayi mencapai 35◦c.
- periksa suhu bayi setiap jam, bila naik lanjutkan tiap 2 jam.
-pantau bayi selama 12 jam, ukur suhu setiap 3 jam
- pantau bayi selam 24 jam setelah penghentian AB. Bila suhu dalam batas normal, minum baik dan tidak ada masalah bayi dipulangkan dan nasihati ibu agar bayi tetap hangat selama di rumah.
Hipotermi sedang
·       Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan yang hangat, dan memakai selimut yang hangat.
·       Bila ada ibu/ibu mengganti, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak kulit dengan kulit(MK)
·       Bila ibu tidak ada
-        Hangatkan kembali dengan ,menggunakan alat pemancar panas, gunakan incubator dan ruangan hangat bila perlu.
-        Periksa suhu dan alat penghangat dan suhu ruangan, beri ASI peras dengan menggunakansalah satu`alternative cara pemberian minum dan sesuaikan pengatur suhu
-        Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi yang sering di rubah.
·       Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering, bila tidak dapat menyusui  beri ASI peras
·       Minta ibu untuk mengamati tanda bahaya
·       Periksa kadar glukosa darah bila<45 gram%  tangani hipoglikemia
·       Nilai tanda bahaya, periksa suhu setiap jam bila suhu naik tiap 0,5◦c/jam berarti usaha berhasil. Lanjutkan obsevasi suhu setiap 2 jam
·       Bila suhu tidak naik berarti naik terlalu pelan <0,5◦c/jam, cari tanda sepsis
·       Setela suhu normal
-        Lakukan perawatan lanjut
-        Pantau bayi 12 jam berikutnya, periksa suhu tiap 3 jam, bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum baik serta tidak ada masalah, bayi di pulangkan.
**GoodLuck**